a. Heisenberg
b. Niels
Bohr
c. Rutherford
d. J.J.
Thomson
e. Goldstein
2. Menurut
Niels Bohr,suatu atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dengan
elektron-elektron yang mengelilinginya. Elektron-elektron tidak akan jatuh ke
dalam inti inya karena …
a. Elektron
selalu dalam keadaan diam
b. Energi
tolak-menolak partikel positif dan partikel negatif cukup besa
c. Elektron bergerak menurut lintasan tertentu dengan gerak tertentu
pula dari inti
d. Elektron
terlalu jauh dari inti sehingga ada efek tarik-menarik
e. Antara inti dan
elektron terdapat penghalang
3. Bilangan
kuantum di bawah ini yang tidak mungkin terjadi untuk kedudukan suatu elektron
adalah…
a. ‘n =
3, l = 0, m = 0, s = - ½
b. n =
3, l = 1, m = +1, s = ½
c. n =
3, l = 2, m = -1, s = ½
d. n = 3, l = 1, m = +2, s = ½
e. n =
3, l = 2, m = + 2, s = ½
pembahasan :
harga m tidak akan
pernah melebihi harga l, karena harga m = +l, 0, -l
4. Ion
X+ mempunyai konfigurasi elektron 1S2 2S2 2P6.
Bilangan kuantum elektron terakhir atom unsur X adalah…
a. ‘n=2, l=0, m=0, S=-1/2
b. n=2,
l=1, m=+1, S= -1/2
c. n=3 , l=0, m=0,
S= +1/2
d. n=3, l=1,
m=-1, S=+1/2
e. n=3, l=2,
m=0, S= + 1/2
pembahasan :
Unsur X setelah melepas 1 elektron membentuk Ion X+ memiliki konfigurasi elektron 1S2 2S2 2P6 , maka sebelum melepas elektron maka konfigurasi
elektronnya adalah 1S2 2S2 2P6 3S1 .
konfigurasi dalam kondisi dasar inilah baru ditentukan bilangan kuantumnya.
Maka 3S1 =
n = 3, l = 0,m = 0 dan S= +1/2
5. Dalam
konfigurasi elektron perlu diperhatikan bahwa suatu atom lebih stabil jika
kulit atau sub kulit terisi penuh atau setengah penuh. Konfigurasi elektron
unsur A dengan nomor atom 29 adalah…
a. 1S2
2S2 2P6 3S2 3P6 3d9 4S2
b. 1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 3d10
4S1
c. 1S2
2S2 2P6 3S2 3P6 3d6 4S2 4P5
d. 1S2
2S2 2P6 3S2 3P6 3d5 4S2 4P6
e. 1S2
2S2 2P6 3S2 3P6 3d7 4S1 4P3
Pembahasan
suatu atom lebih
stabil jika kulit atau sub kulit terisi penuh atau setengah penuh. Konfigurasi
elektron unsur A dengan nomor atom 29 adalh 1S2 2S2 2P6
3S2 3P6 4S1 3d10 (berdasarkan tingkatan
energinya ) atau 1S2 2S2 2P6 3S2 3P6
3d10 4S1 (berdasarkan kulitnya)
6. Unsur
dengan nomor atom 25 memiliki jumlah elektron yang tidak berpasangan sebanyak…
a. 1
b. 3
c. 5
d. 7
e. 9
Pembahasan :
Konfigurasi elektron untuk Unsur dengan nomor
atom 25 adalah 1S2 2S2 2P6
3S2 3P6 4S2
berpasangan semua elektronnya, 3d5 hanya terisi 5 elektron.
7. Diketahui
konfigurasi elektron dari X3- adalah
1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 3d10
4S2 4P6. Dalam sistem periodik,unsur X terletak pada …
a. Periode
5, golongan VA
b. Periode
5, golongan IV A
c. Periode
4 golongan VIIIA
d. Periode 4, golongan VA
e. Periode
4, golongan IIIA
Pembahasan
Data diatas adalah konfigurasi dalam bentuk
ion( ( setelah menerima 3 elektron ) maka untuk menentukan letak unsur kita
tentukan konfigurasi dasar dari unsur tersebut.
X3- = 1S2 2S2 2P6
3S2 3P6 3d10 4S2 4P6
X = 1S2
2S2 2P6 3S2 3P6 3d10 4S2 4P3
Perhatikan jumlah elektron yang berada di kulit valensi (
terluar ) = 4S2 4P3
Jml elektron ada 2 + 3 = 5 maka berada di
golongan VA dan berada di periode 4 ( kulit terluar)
8. Bilangan
kuantum dari unsur Z adalah : n = 3, l = 2, m = -1, s = -1/2. Letak unsur Z
dalam sistem periodik adalah…
a. Golongan
IIIB, Periode 3
b. Golongan
VIIB periode 4
c. Golongan
VA periode 3
d. Golongan
VB periode 4
e. Golongan VIIIB periode 4
Pembahasan :
Untuk mengetahui letak unsur Z, maka
tetntukan dahulu letak elektron yang terakhir yang ditunjukan oleh bilangan
kuantum, n = 3, l = 2, m = -1, s = -1/2., maka
n = 3
berarti brada di kulit 3
l =
2 maka berarti sub kulit d ( s=0,
l=1,d=2)
m =
berarti berada di orbital -1 ( d memiliki 5 orbital ), s = -1.2 (menghadap ke
bawah)
Jadi elektron terakhir berada di 3d7. Untuk menentukan letak unsur dalam Spu adalah
4S2 3d7 ( jumlah
elektron 8,9,10 berada pada golongan VIIIB)
9. Manakah
unsur-unsur di bawah ini yang berada di blok d ( golongan transisi)?
17 P, 20 Q, 25 R, 29 S, 33 T
a. P
dan Q
b. R dan S
c. Q
dan S
d. P
dan R
e. R
dan T
Pembahasan :
Tentukan masing2
konfigurasi elektronnya. Maka unsur yang elektron terakhirnya berada di sub
kulit d berada di blok B, jika berakhir di sub kulit S maka berada di golongan
I – II A, sedangkan jika berada di subkulit S dan P berada di golongan III
sampai VIII A
10. Jika
jumlah elektron valensi unsur Te adalah= 6 dan elektron valensi F = 7, maka
jumlah pasangan elektron bebas dan jumlah pasangan elektron ikatan dari senyawa
TeF5- adalah…
a. 1 dan 5
b. 1
dan 6
c. 2 dan
4
d. 2 dan
5
e. 3 dan 6
Pembahasan :
Jml E V =
6
Berikatan =
5
Ion =
+ 1 ( karena ion negatif mendapatkan tambahan 1 elektron)
Jml elektron yg terlibat 12, ada 6 pasang elektron. Yang berikatan
ada 5 pasang maka ada 1 pasang elektron bebas
11. Unsur
P ( No atom = 15 ) berikatan dengan Cl ( No atom = 17 ) membentuk PCl3.
Bentuk model molekul senyawa tersebut adalah trigonal piramida. Notasi VSEPR
nya adalah…
a. AX4
b. AX3
c. AX3E
d. AX3E2
e. AX2E3
Pembahasan :
E V = 5
E I = 3
Jd ada 8 elektron
atau ada 4 pasang elektron. Berikatan 3 dan bebas 1. Maka notasinya AX3E
12. Atom
pusat dari molekul NH3 (No atom N = 7, H = 1) mengalami hibridisasi…
a. SP
b. SP2
c. SP3
d. SP3d
e. SP3d2
Pembahasan :
Untuk NH3, penjelasannya sama dengan no 13,
tetapi N sudah menyediakan 3 ruang untk elektron H yang ada 3. Maka hibridisasinya
tetap
13. Senyawa
berikut yang memiliki ikatan hidrogen adalah…
a. H2O
dan HCl
b. HI
dan HCl
c. H2O dan HF
d. HF
dan HI
e. H2S
dan HF
Pembahsan :
Ikatan Hidrogen adl
ikatan antara H dengan F,O ,N 9 yang memiliki kelektronegatifan besar )
14. Senyawa
CH4 memiliki gaya antar molekul berupa …
a. Gaya london
b. Gaya
tarik dipol
c. Ikatan
hidrogen
d. Gaya
dipol sesaat
e. Ikatan
ion
15. Pernyataan
yang tepat mengenai reaksi eksoterm adalah…
a. Berlangsung
tidak spontan
b. Terjadi
penurunan suhu
c. Perubahan
memerlukan kalor
d. Perubahan
entalpi positif
e. Terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan
15. Di
antara reaksi berikut yang termasuk reaksi endoterm adalah…
a. 2HBr
(g) → H2(g) + Br2
(g) + a kkal
b. CaO (s) → Ca (s)
+ ½ O2 (g) - b kkal
c. Fe2O3
(g) + 4 H2(g) → 3Fe (s)
+ 4H2O (g) ∆H = -c kkal
d. 4NH3
(g) +
5O2 (g) → 4NO(
g) +
6H2O (g) ∆H = -d
kkal
e. Ca(s) + C (s)
3/2 O2 (g) → CaCO3 (s) +e kkal
Pembahasan :
∆H + maka Q = - untuk reaksi endoterm
16. Persamaan
termokimia pada reaksi penguraian AgNO3 yang memerlukan energi sebesar 95 kJ
adalah…
a. AgNO3
→
Ag+ + NO3- ∆H = +95 kJ
b. 2AgNO3 → Ag2O + N2O5 ∆H =
+190 kJ
c. AgNO3 → Ag + N
+ 3O ∆H
= +95 kJ
d. 2AgNO3 → 2Ag
+ N2 +
3O2 ∆H = +190 kJ
e. AgNO3 → Ag +
½ N2 + 3/2 O2 ∆H = +190 kJ
Pembahsan :
Peruraian AgNO3 = Ag + ½ N2 + 3/2 O2 ∆H = +95 kJ
17. Jika suatu reaksi kimia membebaskan kalor 4,2
kJ yang digunakan untuk memanaskan 100 mL air ( kalor jenis air 4,2 J /g oC
) maka suhu air akan naik sebesar…
a. 0.01
b. 0.1
c. 1
d. 10
e. 20
Pembahasan :
Q =
m c ∆t
4200J = 100. 4.2 ∆t
∆t = 10
18. Diketahui
:
C + 2S
→ CS2 ΔH = +27,55 kkal ( dibalik ,
maka harga ΔH menjadi -)
C + O2 →
CO2 ΔH
= - 94,05 kkal ( tetap )
S + O2 → SO2 ΔH = - 70,90 kkal ( dikalikan dua maka ΔH juga
dikalikan 2)
ΔH cO dari CS2
+ 3O2 → CO2 + 2SO2 adalah …
a.
+ 263,4 kkal / mol
b.
+ 208,3 kkal / mol
c.
+ 26,34 kkal / mol
d.
- 208,3 kkal / mol
e.
- 263,4 kkal / mol
No comments:
Post a Comment