SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
1.
Jari-Jari Atom
a. Adalah
jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar.
b. Besarnya
jari-jari atom dipengaruhi oleh besarnya
nomor atom unsur tersebut.
c. Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan, semakin
banyak pula jumlah kulit elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari
atomnya. Jadi : dalam satu
golongan (dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar.
d. Dalam
satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti semakin
bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap. Akibatnya
tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar pula, sehingga menyebabkan
semakin kecilnya jari-jari atom. Jadi : dalam satu
periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil.
2.
Jari-Jari Ion
a. Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata
(signifikan) jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
b. Ion bermuatan positif (kation) mempunyai jari-jari
yang lebih kecil, sedangkan ion bermuatan negatif (anion) mempunyai jari-jari
yang lebih besar jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
3.
Energi Ionisasi ( satuannya =
kJ.mol-1 )
a. Adalah
energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk melepaskan
satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1 (kation).
b. Jika
atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang
lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst.
EI 1< EI 2 < EI 3 dst
c.
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), EI semakin
kecil karena jari-jari atom bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap
elektron terluar semakin kecil. Akibatnya elektron terluar semakin mudah untuk
dilepaskan.
d. Dalam
satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom
semakin kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin
besar/kuat. Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan.
4.
Afinitas Elektron ( satuannya =
kJ.mol-1 )
a. Adalah
energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam wujud gas apabila
menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif (anion).
b. Semakin
negatif harga afinitas elektron, semakin mudah atom tersebut menerima/menarik
elektron dan semakin reaktif pula unsurnya.
c.
Afinitas elektron bukanlah kebalikan dari energi
ionisasi.
d. Dalam
satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya semakin kecil.
e. Dalam
satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin besar.
f.
Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda
negatif, kecuali golongan IIA dan VIIIA.
g. Afinitas
elektron terbesar dimiliki golongan VIIA.
5.
Keelektronegatifan
a.
Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam
molekul suatu senyawa (dalam ikatannya).
b.
Diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya
antara 0,7 (keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan F).
c.
Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan besar,
cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion negatif.
d.
Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil,
cenderung melepaskan elektron dan akan membentuk ion positif.
e.
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga
keelektronegatifan semakin kecil.
f.
Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga
keelektronegatifan semakin besar.
6.
Sifat Logam dan Non Logam
a. Sifat logam dikaitkan dengan keelektropositifan,
yaitu kecenderungan atom untuk melepaskan elektron membentuk kation.
b. Sifat logam bergantung pada besarnya energi ionisasi
( EI ).
c.
Makin besar harga EI, makin
sulit bagi atom untuk melepaskan elektron dan makin berkurang sifat logamnya.
d. Sifat non logam dikaitkan dengan keelektronegatifan,
yaitu kecenderungan atom untuk menarik elektron.
e. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), sifat logam
berkurang sedangkan sifat non logam bertambah.
f.
Dalam satu golongan (dari atas
ke bawah), sifat logam bertambah sedangkan sifat non logam berkurang.
g. Unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah dalam
sistem periodik unsur, sedangkan unsur non logam terletak pada bagian
kanan-atas.
h. Unsur yang paling bersifat non logam adalah
unsur-unsur yang terletak pada golongan VIIA, bukan golongan VIIIA.
i.
Unsur-unsur yang terletak pada
daerah peralihan antara unsur logam dengan non logam disebut unsur Metaloid ( =
unsur yang mempunyai sifat logam dan
sekaligus non logam ). Misalnya : boron dan silikon
7.
Kereaktifan
a.
Kereaktifan bergantung
pada kecenderungan unsur untuk melepas atau menarik elektron.
b.
Unsur logam yang paling reaktif
adalah golongan IA (logam alkali).
c.
Unsur non logam yang paling
reaktif adalah golongan VIIA (halogen).
d. Dalam satu periode (dari kiri
ke kanan), mula-mula kereaktifan menurun, kemudian semakin bertambah hingga
golongan VIIA.
e.
Golongan VIIIA merupakan unsur yang
paling tidak reaktif.
No comments:
Post a Comment